1 November 2017

Masuki Pasar Gula Rendah Kalori, Kalbe Gandeng Apkrindo dan PT Pangan Lestari

By Sri Handi Lestari - surabaya.tribunnews.com

SURYA.co.id | SURABAYA - Kalbe Nutritionals menggandeng Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Askrindo) dan PT Pangan Lestari mengembangkan pasar produk pemanis rendah kalorinya, Nulife Sweetener di pasar Jawa Timur. Langkah itu dilakukan untuk menyasar segmen industri beverage dan dessert yang banyak menggunakan bahan baku pemanis atau gula.

"Kami baru launching produk pemanis ini pada September 2017 lalu. Sehingga kami harus agresif mengenalkan produk ini lewat edukasi manfaat pemanis rendah kalori, dengan bahan baku sukrosa," jelas Diny Elvirani, Group Business Unit of Special Needs and Healthy Lifestyle Kalbe Nutritionals, Rabu (1/11/2017).

Edukasi dan sosialisasi produk baru itu digelar dengan mengundang para pengelola hotel, restauran dan cafe (horeka) di Surabaya untuk merasakan produk pemanis yang disebut tidak kalah dengan gula itu.

Kehadiran produk baru ini, menurut Diny, juga tidak lepas dari trend masyarakat yang terus memperhatikan kesehatannya, terutama terkait penggunaan pemanis gula.

Hal itu tercatat dalam data dari Kementerian Perindustrian tahun 2013 hingga 2016 yang menunjukkan konsumsi gula di industri makanan dan minuman mengalami peningkatan hingga 3 juta ton.

Sedangkan konsumsi gula rumah tangga mengalami penurunan dari tahun 2015 yaitu sebesar 2,9 juta ton menjadi 2,8 juta ton pada tahun 2016.

"Satu hal menunjukkan trend mengurangi konsumsi gula, tapi konsumsi gula untuk produk beverages dan dessert meningkat. Karena itu, kami gandeng Apkrindo untuk penetrasi yang lebih luas," lanjut Diny.

Sementara dengan PT Pangan Lestari, pihaknya melakukan kerjasama distribusi. Jaringan perusahaan yang dikenal sebagai produsen, distribusi dan penjualan produk dengan brand Finna itu, juga mendukung keinginan Kalbe Nutritionals untuk menyasar pasar ritel lainnya.

Tjahjono Haryono, Ketua Apkrindo Jatim, mengakui bila trend masyarakat yang selektif pada produk pemanis yang memberi imbas pada kesehatan, menjadi pasar yang menarik.

"Para produsen dan pengelola makanan dan minuman dengan pemanis, bisa memanfaatkan produk non kalori ini untuk mendukung trend masyarakat yang mengurangi gula dengan kalori besar sebagai pengurangan potensi penyakit diabetes dan kegemukan (obesitas)," jelas Tjahjono.

Saat ini, bahan baku gula pada produk beverages mencapai 60-70 persen. Produk baru ini bisa mendapatkan pasar yang tepat dalam mengambil pasarnya. Di Jatim, anggota Apkrindo mencapai 40 lebih kafe dan restoran.

 

 

Sumber : http://surabaya.tribunnews.com/2017/11/01/masuki-pasar-gula-rendah-kalori-kalbe-gandeng-apkrindo-dan-pt-pangan-lestari