7 Maret 2021

Pentingnya Nutrisi bagi Lansia untuk Cegah Covid-19

By Eni Kartinah - mediaindonesia.com

COVID-19 dapat menyerang siapa saja dengan segala usia, terutama mereka yang sudah lanjut usia (lansia). Hal ini karena sistem imun mereka yang semakin menurun seiring pertambahan usia.

Penelitian menunjukkan bahwa orang dewasa berusia di atas 60 tahun, terutama mereka yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid lebih mungkin mengalami infeksi virus corona yang lebih parah - bahkan mematikan - dibandingkan kelompok usia lainnya.

Faktanya, Gugus Tugas menyebutkan, 10,7% kasus terkonfirmasi positif COVID-19 menyerang kalangan lansia (di atas 60 tahun), bahkan kelompok usia ini mencatat 48,8% kasus pasien meninggal dunia akibat COVID-19, dan menjadi kelompok usia dengan jumlah kasus meninggal dunia terbesar dibandingkan kelompok usia lainnya. Dari total 37.154 pasien COVID-19 yang meninggal di Indonesia hingga 6 Maret 2021, sebanyak 18.131 adalah lansia. Artinya lansia memerlukan perhatian khusus.

Salah satu caranya adalah dengan menjaga nutrisi harian serta pemberian vaksin. Namun pemberian vaksin pada lansia harus hati-hati dan melalui proses skrining yang ketat.

"Faktanya bahwa tingkat kematian tertinggi terjadi pada pasien lansia, sehingga sangat penting mereka segera mendapatkan vaksin. Seharusnya, tidak perlu ada keraguan untuk menerima vaksinasi, kecuali mereka sedang sakit atau pernah menderita COVID-19 sebelumnya atau tidak bisa karena kondisi medis," ujar Ketua Tim Advokasi Vaksinasi COVID-19 PB IDI Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, SpPD, KAI, FINASIM dalam acara Health Talk bertema Entrasol Kupas Tuntas Vaksin COVID-19 & Nutrisi untuk Lansia yang digelar KALBE Nutritionals bersama Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (PERGEMI) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Apalagi kata dia, program vaksinasi untuk lansia sudah dilakukan sejak 8 Februari lalu dan bisa dilakukan di fasilitas kesehatan. Vaksinasi bagi lansia itu merupakan tindak lanjut dari dikeluarkannya izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). "Vaksin telah melewati serangkaian uji klinis dan menunjukkan bahwa vaksin itu aman untuk lansia."

Pada kesempatan yang sama, Dokter Penyakit Dalam Sub Spesialis Geriatric FKUI RSCM Ketua PERGEMI Prof. DR. dr. Siti Setiati, SpPD-KGer, M-Epid, FINASIM, menekankan pentingnya mempersiapkan lansia agar vaksinasi bekerja optimal.

“Hal yang perlu dipertimbangkan terkait vaksinasi pada lansia adalah terjadinya immunosenescence atau disfungsi imunitas karena usia. Hal ini berhubungan dengan respon terhadap vaksin yang kurang maksimal. Karena immunosenescence  biasanya sudah terjadi inflamasi kronis level rendah akibat dari kombinasi penurunan imunitas tubuh, paparan terhadap antigen terus menerus, peningkatan produksi sitokin proinflamasi dari senescent T cells dan makrofag,” jelasnya.

Adanya penyakit penyerta atau komorbid juga meningkatkan terjadinya inflamasi kronis. Akibatnya akan ada peningkatan risiko infeksi, peningkatan risiko kanker, peningkatan risiko penyakit autoimun, penurunan respon terhadap imunisasi?dan penurunan respon terhadap pengobatan infeksi.

Lebih jauh, Prof. Siti juga mengingatkan kondisi khusus yang memengaruhi keefektifan vaksinasi pada lansia. “Faktor-faktor yang memengaruhi keefektifan vaksinasi pada lansia adalah faktor intrinsik yaitu usia dan jenis kelamin, dan faktor ekstrinsik yaitu penggunaan obat-obatan. Kebiasaan seperti merokok, lingkungan sekitar, serta kecukupan nutrisi pada lansia berperan penting dalam keefektifan vaksin tersebut,” papar Prof. Siti.

Terkait nutrisi Prof. Siti juga mengingatkan energi, protein, dan mikronutrien penting untuk tulang, otot, dan fungsionalitas. Untuk itu direkomendasikan agar energi minimal di atas 21kcal/kg BB, protein 1.0-1.5 g/kgBB/hari (25-30g) tiap kali makan, dan suplementasi apabila perlu, tetapi tetap perlu dicek dengan dokter.

Sementara itu, dr. Muliaman Mansyur, Head of Medical KALBE Nutritionals mengatakan bahwa selain skrining riwayat penyakit dan kesiapan psikis, tentunya kondisi fisik juga diperlukan dalam persiapan sebelum, selama, dan sesudah vaksin. “Sepanjang proses ini, sebaiknya lansia mendapatkan asupan nutrisi yang seimbang dengan kandungan tinggi protein, vitamin, dan mineral, khususnya Vitamin C, D dan Zinc. Jika lansia kurang mendapat asupan nutrisi protein, maka risiko malnutrisi dan sarcopenia atau berkurangnya massa dan kekuatan otot akan mudah terjadi, selain itu imunitas yang terbentuk pasca vaksinasi menjadi kurang optimal. Setelah divaksinasi pun, lansia memerlukan nutrisi memadai untuk menjaga imunitas, khususnya lansia yang masih aktif berkegiatan, baik secara profesional maupun secara sosial,“ ujar dr. Muliaman.

“Nutrisi berperan penting untuk semua orang baik yang tidak bisa atau bisa divaksin dan yang belum atau sudah divaksin. Dan masing-masing mikronutrien seperti vitamin dan mineral ini - khususnya vitamin D - terbukti memainkan banyak peran dalam mendukung fungsi kekebalan dan mengurangi risiko infeksi.“

Boy Sinaga, Business Unit Coordinator General Adult Nutrition KALBE Nutritionals, menggarisbawahi bahwa selama masa pandemi ini, Entrasol hadir dengan kandungan tinggi protein dan vitamin untuk meningkatkan imunitas tubuh dan membantu memenuhi nutrisi harian lansia. “Entrasol memiliki kandungan Tinggi Protein, Tinggi Serat, Tinggi Vitamin D, dan kaya akan vitamin dan mineral lain, serta rendah laktosa sehingga sangat cocok untuk lansia untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh lansia.”

Selain itu, melalui kegiatan ini, Boy Sinaga juga berharap dapat memberikan edukasi kepada lansia tentang vaksin dan peran nutrisi untuk imunitas lansia. Kolaborasi kegiatan dengan PERGEMI dan IDI diharapkan untuk memberikan dukungan terhadap pentingnya program edukasi nutrisi dan vaksin untuk menyiapkan lansia sehat, melalui seminar dan pemberian ratusan ribu produk nutrisi dari Entrasol kepada lansia di Indonesia selama vaksinasi COVID-19.

“Bagi lansia yang sudah dan tidak dapat divaksin karena satu dan lain hal dengan kerjasama ini diharapkan para lansia tetap teredukasi dan mengerti nutrisi harian tepat untuk mereka” ujarnya.

 

 

Sumber : https://mediaindonesia.com/humaniora/389126/pentingnya-nutrisi-bagi-lansia-untuk-cegah-covid-19