Pijat pada Ibu Hamil, Amankah untuk Dilakukan?
Apakah Anda gemar dipijat? Tidak dimungkiri, metode pengobatan tradisional tersebut memang sudah seperti rutinitas orang Indonesia lantaran sangat efektif untuk mengatasi badan lemas, kelelahan, pegal-pegal, atau sakit. Saking efektifnya, tak sedikit ibu hamil yang ingin pijat karena dirinya sering kelelahan atau pegal karena ’membawa’ dua tubuh secara bersamaan. Nah, yang jadi pertanyaan, apakah pijat aman untuk ibu hamil dan janin dalam kandungannya?
Jawabannya, ya. Pijat aman untuk dilakukan selama kehamilan. Pada prinsipnya, jika dilakukan dengan teknik yang tepat, pijat pada ibu hamil bukan saja aman, tetapi juga memiliki banyak manfaat. Berikut ini beberapa manfaat pijat saat hamil:
- Membuat ibu hamil lebih relaks
Studi menemukan bahwa ibu hamil yang rutin pijat saat kehamilan memiliki kadar hormon stres (kortisol dan adrenalin) yang lebih rendah. Selain itu, kadar hormon dopamin dan serotonin akan meningkat sehingga ibu hamil tak mudah mengalami kecemasan maupun depresi. Perubahan kondisi keempat hormon tersebut akan menimbulkan rasa relaks pada ibu hamil.
- Mengurangi bengkak pada tungkai kaki
Semakin tua usia kehamilan, ibu hamil semakin rentan mengalami keluhan bengkak di tungkai bawah. Hal ini terjadi terutama setelah ibu hamil lama berdiri.
Keluhan bengkak bisa merupakan hal yang normal dalam kehamilan, karena peredaran darah di tungkai bawah yang terganggu akibat rahim semakin besar. Di sisi lain, pijat yang dilakukan di tungkai bawah dapat membantu mengurangi tumpukan cairan yang ada sehingga keputihan pun menjadi berkurang.
- Membuat tidur lebih nyenyak
Sebagian ibu hamil merasa kualitas tidurnya terganggu, terutama saat trimester akhir kehamilan. Rasa cemas, napas tidak lega, pegal di punggung bisa menjadi penyebabnya. Untungnya, keluhan tersebut bisa diatasi dengan pijat, sebab teknik terapi tradisional itu mampu membuat tubuh ibu hamil lebih tenang sehingga keluhan akan terasa lebih ringan. Alhasil, tidur juga akan menjadi lebih nyenyak dan berkualitas.
- Mengurangi rasa pegal pada punggung bagian bawah
Pegal pada punggung bagian bawah kerap dirasakan ibu hamil, terutama yang sudah hamil tua. Rasa pegal ini bisa terjadi karena beban yang harus disangga punggung meningkat, adanya penekanan saraf dan ketegangan otot.
Pijat pada ibu hamil bisa membantu mengurangi penekanan pada saraf dan merelaksasi otot sehingga rasa pegal ikut berkurang.
Pijat saat hamil, perhatikan ini!
Hal paling penting untuk diperhatikan adalah pijat saat hamil bertujuan untuk membantu ibu hamil agar merasa lebih relaks dan nyaman. Pijat tidak dianjurkan untuk menyembuhkan penyakit tertentu atau untuk mengubah posisi janin di dalam kandungan. Oleh karena itu, pemijatan dilakukan dengan lembut, bukan dengan penekanan yang kuat.
Pijat pada ibu hamil sebaiknya dilakukan oleh terapis yang memiliki sertifikasi dan pengalaman yang baik. Suami atau anggota keluarga terdekat juga boleh melakukannya, asalkan telah mendapat pengarahan dari dokter atau terapis.
Tidak ada batasan usia aman untuk melakukan pijat pada ibu hamil. Dengan kata lain, pijat dapat dilakukan pada usia kehamilan berapa saja. Namun, akan lebih aman bila dilakukan pada usia kehamilan di atas 12 minggu. Saat pijat, sebaiknya ibu hamil berada dalam posisi miring ke kiri. Hal ini untuk mengoptimalkan aliran darah dan aliran gizi menuju plasenta maupun janin.
Adapun bagian tubuh yang cukup aman untuk dipijat, yaitu leher, punggung, lengan, tangan, tungkai, dan telapak kaki. Sebisa mungkin hindari pemijatan di daerah dada dan perut. Minyak zaitun, losion pelembap, atau baby oil dapat menjadi pilihan untuk memberikan ’pelumas’ pada tubuh saat dipijat.
Terakhir dan yang tak kalah penting, pijat pada ibu hamil sebaiknya dilakukan satu hingga dua kali dalam satu minggu. Untuk memastikan bahwa pemijatan benar-benar aman, akan lebih baik jika ibu hamil berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter spesialis kandungan.
(NB/ RH)
Sumber:
https://americanpregnancy.org/pregnancy-health/prenatal-massage/