Tribunnews
10 April 2021

Ini Menu Berbuka Puasa yang Sehat dan Aman untuk Diabetesi

By KALBE Nutritionals

Diabetesi sangat dianjurkan untuk tidak sembarangan memilih asupan khususnya saat berbuka puasa. Hal ini disebabkan diabetesi berisiko terkena hiperglikemia atau kadar gula darah tinggi, apalagi jika diabetesi terlalu banyak mengonsumsi asupan gula.

Adapun beberapa gejala hiperglikemia yang bisa terjadi antara lain sering buang air kecil, rasa haus meningkat, kelelahan, penglihatan kabur, dan sakit kepala. Jika berlarut, kondisi ini dapat merusak pembuluh darah dan memicu komplikasi, seperti serangan jantung, penyakit ginjal, kerusakan penglihatan, hingga stroke.

Namun, jangan khawatir. Diabetesi tetap bisa menjalani ibadah puasa dengan aman dan sehat. Anda bisa mengikuti beberapa tips berikut ini.

Pilih makanan ringan rendah gula

Diabetesi dianjurkan untuk mengkonsumsi karbohidrat olahan dan gula dalam jumlah sedikit agar kadar gula tidak melonjak tiba-tiba ketika berbuka puasa. Anda dapat berbuka puasa dengan mengkonsumsi karbohidrat sederhana yang rendah gula, yang bisa didapatkan dari 1 sampai 2 buah kurma atau yogurt rendah karbohidrat, seperti Greek Yogurt.

Atau Anda bisa mengonsumsi buah yang memiliki indeks glikemik rendah seperti pisang, apel, pir, dan jeruk. Anda juga bisa menambah buah tersebut pada yogurt Anda.

Hindari minuman manis

Diabetesi harus menghindari minuman dengan tambahan gula saat berbuka puasa. Kopi pun tidak dianjurkan bagi diabetesi. Untuk pilihan yang lebih aman, Anda disarankan untuk lebih banyak mengonsumsi air putih ketimbang pilihan minuman lainnya.

Batasi makanan berlemak

Gorengan adalah menu buka puasa favorit orang Indonesia. Namun, makanan tinggi lemak jenuh dan lemak trans seperti gorengan diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol dan resistensi insulin.

Diabetesi sebaiknya mengonsumsi lemak sehat, misalnya yang mengandung asam lemak Omega 3, seperti ikan sarden, salmon, tuna, dan tenggiri, minyak zaitun, atau biji chia, walnut, dan biji rami. Mengutip WebMD, omega 3 diketahui dapat mengurangi resistensi insulin pada penyandang diabetes.

Pilih karbohidrat kompleks

Karbohidrat kompleks, seperti roti gandum utuh dan nasi merah, memiliki indeks glikemik rendah yang mampu menurunkan gula darah ketimbang nasi putih, roti non gandum, dan kentang.

Tidak hanya itu, karbohidrat kompleks juga mengandung serat lebih tinggi, sehingga bisa membuat Anda kenyang lebih lama dan membantu menurunkan kadar gula darah.

Lengkapi dengan asupan serat

Serat sangat penting dikonsumsi oleh penyandang diabetes karena dapat memberikan rasa kenyang selama berbuka puasa, sehingga dapat mencegah makan berlebihan. Serat yang harus dikonsumsi oleh diabetesi adalah sekitar 20-35g/hari atau 14g/1000 kkal.

Selain itu, Anda juga dapat mengonsumsi nutrisi yang diformulasikan khusus bagi diabetesi, yakni Diabetasol. Diabetasol adalah nutrisi makanan pengganti yang tersedia dalam berbagai bentuk dan membantu memenuhi kebutuhan nutrisi bagi diabetesi.

Diabetasol mengandung karbohidrat kompleks, yaitu Isomaltulosa dan serat yang membantu menjaga kadar gula darah dan membuat kenyang lebih lama, sehingga puasa tetap lancar. Selain itu, juga dilengkapi dengan Vitamin A, C, E, Zinc, dan mineral yang baik untuk memelihara kesehatan diabetesi selama puasa. Lalu, ada Diabetasol Sweetener, pemanis pengganti gula yang mengandung sukralosa tanpa kalori dan dengan rasa lebih enak dengan pemanis alami sehingga aman dikonsumsi bagi diabetesi.

Ada juga Diabetasol Wafer, salah satu produk terbaru dari Diabetasol yang merupakan snack sehat dengan coklat asli yang aman bagi diabetesi. Diabetasol Wafer juga memiliki serat tinggi dengan kandungan 0 gram gula, cocok dilahap sebagai menu buka puasa.

Brand Terkait

  • Diabetasol