Detikdotkom
19 Maret 2020

Ini Pilihan Jenis Karbohidrat Tepat untuk Penyandang Diabetes

By Kalbe Nutritionals

Penting bagi para penyandang diabetes untuk memilih karbohidrat yang memiliki indeks glikemik rendah. Selain itu penelitian juga menunjukan bahwa diet ini mampu mengontrol kadar gula darah dan trigliserida.

Penelitian yang dilakukan oleh Bispebjerg Hospital, Aarhus University, dan the University of Copenhagen memberikan hasil bahwa pola makan dengan tinggi serat dan rendah indeks glikemik cocok bagi penyandang diabetes tipe 2 dikutip dari Healthline.

dr Adeline Devita selaku Medical Marketing Manager KALBE Nutritionals mengatakan diet rendah kalori tidak hanya populer di kalangan penyandang diabetes namun juga dilakukan oleh banyak orang. Diet ini juga dilakukan dalam rangka menurunkan berat badan, mengontrol kadar gula dalam darah, dan untuk mengurangi asupan karbohidrat.

"Namun khususnya untuk penyandang diabetes, sebaiknya membiasakan diri mengonsumsi karbohidrat kompleks, bukan karbohidrat sederhana. Karena karbohidrat kompleks lebih lama diubah menjadi glukosa. Sehingga, mencegah kenaikan gula darah dalam tubuh secara cepat sebab karbohidrat tersebut lebih lama dicerna dalam tubuh, mengonsumsi karbohidrat kompleks akan memberikan rasa kenyang lebih lama. Sehingga, godaan untuk mengunyah makanan lain akan lebih minim," jelas dr. Adeline.

dr Adeline juga menjelaskan jika karbohidrat komplek memiliki manfaat lain yaitu mengandung serat yang lebih tinggi dibandingkan dengan karbohidrat sederhana. Pastinya serat mampu menjadikan tubuh lebih sehat.

Diet karbohidrat ini juga hampir sama dengan diet keto yang kerap populer bahkan di kalangan artis. Menurut dr. Adeline, sampai saat ini diet keto masih menjadi perdebatan, beberapa penelitian menyatakan bahwa diet ini baik untuk dijalani, namun sebagian lainnya menemukan jika banyak efek samping yang timbul.

"Sebenarnya, diet keto untuk diabetes ini cukup berisiko jika dilakukan tanpa pantauan ahli gizi. Diet ketogenik memaksa tubuh untuk dengan cepat menggantikan sumber energi yang harusnya didapatkan dari karbohidrat menjadi lemak. Memang, cadangan lemak akan berkurang dan kemudian berat badan juga akan menurun. Namun di balik proses berubahnya lemak menjadi energi, tubuh menghasilkan zat lain yang disebut dengan keton," ujar dr. Adeline.

dr Adeline melanjutkan, keton merupakan asam yang dihasilkan jika energi tak berasal dari gula (karbohidrat). Terlalu banyak zat keton di dalam tubuh justru akan menimbulkan gangguan fungsi tubuh lainnya, khususnya pada penyandang diabetes memiliki risiko tinggi terhadap komplikasi ketoasidosis.

Selain menerapkan pemilihan karbohidrat, penyandang diabetes juga disarankan untuk rutin berolahraga. Karena olahraga bermanfaat untuk membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan menjaga gula darah tetap terkendali bagi para penyandang diabetes. 

Lamanya waktu aktivitas fisik yang dianjurkan untuk orang sehat usia 18-64 tahun menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah 150 menit per minggu. Sementara pasien diabetes bisa menggunakan panduan tersebut dalam membuat rencana olahraga, misalnya 3 kali seminggu dengan durasi 50 menit per hari atau 5 kali seminggu dengan durasi 30 menit per hari.

"Untuk mengawali latihan, sebaiknya mulai olahraga dalam 10 menit per sesi. Secara bertahap, pasien bisa meningkatkan lamanya waktu olahraga per sesi sebesar 30 menit. Ini akan membantu Anda menyesuaikan kondisi tubuh dengan olahraga yang dilakukan," ujar dr. Adeline.

Namun, dr. Adeline mengingatkan pentingnya selalu mengecek gula darah, sebelum dan sesudah melakukan olahraga. Kemudian, lakukan latihan pemanasan dan pendinginan selama lima menit. Siapkan air minum supaya tubuh tetap terhidrasi, konsumsi obat yang diresepkan dokter, dan jangan lupa untuk selalu menyediakan makanan cemilan sesuai rekomendasi dokter.

"Sebaiknya, ajak orang terdekat untuk membantu Anda memantau waktu olahraga, waktu istirahat, dan keselamatan Anda selama berolahraga juga selalu memperhatikan pola makan yang sehat," ujarnya.

Selain itu, untuk menjaga kadar gula darah konsumsi pula Diabetasol dua kali sehari sebagai meal replacement (makanan pengganti) dengan nutrisi lengkap. Setiap porsinya pun mampu mencukupi kebutuhan kalori 260 kkal, tinggi serat, rendah indeks glikemik, serta memiliki kandungan vitamin dan mineral terukur yang memang juga diperlukan oleh penyandang diabetes.

Namun, dr. Adeline mengingatkan pentingnya selalu mengecek gula darah, sebelum dan sesudah melakukan olahraga. Kemudian, lakukan latihan pemanasan dan pendinginan selama lima menit. Siapkan air minum supaya tubuh tetap terhidrasi, konsumsi obat yang diresepkan dokter, dan jangan lupa untuk selalu menyediakan makanan cemilan sesuai rekomendasi dokter.

"Sebaiknya, ajak orang terdekat untuk membantu Anda memantau waktu olahraga, waktu istirahat, dan keselamatan Anda selama berolahraga juga selalu memperhatikan pola makan yang sehat," ujarnya.

Agar gula darah bisa tejaga, konsumi Diabetasol dua kali sehari sebagai meal replacement (makanan pengganti) dengan nutrisi lengkap. Setiap porsinya pun mampu mencukupi kebutuhan kalori 260 kkal, tinggi serat, rendah indeks glikemik, serta memiliki kandungan vitamin dan mineral terukur yang memang juga diperlukan oleh penyandang diabetes.

Brand Terkait

  • Diabetasol