Kolesterol dan Penyakit Jantung Bisa Dicegah dengan 7 Langkah Ini
Surabaya - Kematian akibat kebiasaan malas bergerak jumlahnya 2 kali lebih banyak dibandingkan kematian karena obesitas. Sebab, orang-orang yang malas bergerak dan tergantung pada jasa asisten rumah tangga atau online serta duduk sepanjang hari di balik meja kerja, berisiko terkena penyakit jantung koroner.
Penyebab utama jantung koroner di Indonesia adalah gaya atau pola hidup modern yang minim aktivitas dan gerakan fisik atau dikenal dengan istilah sedentari. Data Badan Kesehatan Dunia atau WHO, menunjukkan bahwa gaya hidup sedentari adalah 1 dari 10 penyebab kematian terbanyak di dunia.
Sedangkan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kemenkes RI 2013, 42% atau hampir separuh proporsi penduduk yang masuk dalam kelompok usia di atas 10 tahun, berperilaku sedentari atau 1 dari 4 penduduk di Indonesia menerapkan perilaku sedentari minimal 6 jam setiap harinya.
"Jika gaya hidup sedentari diikuti dengan pola makan yang tidak seimbang dan kebiasaan yang tidak sehat seperti merokok atau minum alkohol, maka berisiko menyebabkan penyakit jantung," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kemenkes RI, dr Lily S Sulistyowati, Senin (7/8/2017).
Faktor risiko utama penyakit jantung, jelas dr Lily, meliputi kadar kolesterol tinggi, diabetes mellitus (penyakit gula atau kencing manis), hipertensi (tekanan darah tinggi), kebiasaan merokok dan kegemukan.
Kolesterol dan penyakit kardiovaskuler juga terkait proses yang disebut ateroklerosis. Ateroklerosis merupakan kondisi yang terjadi saat terbentuk plak pada dinding pembuluh darah arteri. Penumpukan ini mempersempit arteri, sehingga darah sulit untuk mengalir melalui arteri.
Hal senada diungkapkan Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah RSU dr Soetomo Surabaya, dr Agus Subagyo SpJP. Bahaya penyakit jantung bisa ditangkal dengan mengendalikan kolesterol.
"Yayasan Jantung Indonesia (YJI) terus memberikan edukasi akan bahaya serta pencegahan penyakit jantung dan pembuluh darah melalui kampanye Panca Usaha Jantung Sehat serta konsisten dalam menyebarkan isu kesehatan dengan menggandeng pemerintah daerah dan kota," kata dokter yang juga Ketua Komunikasi Informasi dan Edukasi YJI Cabang Utama Jawa Timur.
Dia pun mengajak masyarakat Indonesia bahu membahu dalam menurunkan risiko jantung koroner melalui Gerakan Jantung Sehat Indonesia Tangkal Kolesterol 2017. Yakni, mengenal, menurunkan dan mengontrol kolesterol, dengan gaya hidup TANGKAL terdiri dari 7 Langkah Tangkal Kolesterol.
"Teratur periksa kolesterol, Awasi asupan dan pola makan, Nikmati hidup tanpa rokok dan minuman beralkohol, Giat Berolahraga dengan senam B-FIT, Kendalikan berat badan dan hindari stress, Awasi tekanan darah dan Lengkapi dengan Nutrive Benecol 2x sehari," tambahnya.
Sementara Donny Bambang Iryanto, Senior Brand Manager Nutrive Benecol mengaku akan mengedukasi Gerakan Jantung Sehat, berupa pengenalan pola pikir rendah kolesterol dan rendah risiko penyakit jantung, mengenal pola makan dan porsi makan sehat, pola gerak sehat praktis sebagai solusi hidup sedentari, serta program deteksi dini kolesterol tinggi dan risiko penyakit jantung koroner.
"Harapannya masyarakat Indonesia dapat berperan aktif menjadi agen perubahan, tidak hanya untuk dirinya sendiri melainkan minimal dalam lingkungan keluarga dan sekitarnya," tegasnya. (fat/fat)